Tanggal : | 29 Jun 2005 |
Sumber : | Kompas |
Oleh:H Nasrul Thahar
Jambi, Kompas - Usman Ermulan,
calon Gubernur Jambi yang berpasangan dengan Irzal Yunus, menilai Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi
tidak fair dalam melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Minggu (26/6) lalu. Dia pun belum
memercayai hasil penghitungan suara pemilihan itu.
Calon Gubernur yang dicalonkan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Bintang Reformasi tersebut didampingi anggota tim suksesnya,
Syaiful Bahri Hasibuan, mengemukakan pendapatnya ketika ditanya tentang proses pelaksanaan pemilihan
kepala daerah Provinsi Jambi, Selasa (28/6). â€Kami menilai KPU Provinsi Jambi tidak fair dalam melaksanakan
pilkada. Karena itu, penghitungan sementara hasil suara belum bisa dipercaya,†katanya.
Usman
memberi contoh, masalah kartu pemilih, sosialisasi, dan verifikasi ijazah calon gubernur. Warga RT 23
Perumahan Pesona, Kota Jambi, misalnya, juga tidak punya undangan untuk menggunakan hak
pilih.
Banyaknya pemilih yang tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS), menurut M Chaerun,
Ketua Tim Kampanye pasangan calon Hasip Kalimuddin Syam-Nasrun Hr Arbain (PKB, PPP, PKPB), merupakan
masalah serius. â€Persoalannya, warga yang tidak memiliki kartu dan undangan untuk memilih, tapi namanya
terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap), tidak mengetahui kalau mereka terdaftar. Mereka malu datang ke TPS
karena tidak punya kartu pemilih dan undangan,†katanya. Ditambahkan, tidak pernah ada sosialisasi kepada
masyarakat tentang pemilih terdaftar tapi tidak punya kartu dan undangan, ternyata dapat ikut
pencoblosan.
Sehubungan dengan itu, Ketua Forum Rektor Provinsi Jambi, Anis Bafadhal, menuntut
agar KPU Provinsi Jambi dibubarkan saja karena tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik. Anis
menganggap KPUD lalai, tidak siap, tidak profesional, dan kurang melakukan sosialisasi sehingga
menyebabkan hak banyak orang untuk memilih, hilang.
Anis mengatakan, dari pantauan Forum Rektor
diketahui banyak warga yang berhak, tapi tidak memilih.
Ketua KPU Provinsi Jambi, Rozali Abdullah,
juga mengakui pendaftaran pemilih pilkada kacau dan merupakan titik rawan pelaksanaan
pilkada.
Namun hingga satu hari sebelum pencoblosan, Rozali menegaskan bahwa masyarakat yang
tidak memiliki kartu pemilih dan undangan, tetap bisa mencoblos. Dengan menunjukkan KTP (kartu tanda
penduduk), mereka bisa memilih asal namanya terdaftar dalam DPT.
Semakin unggul
Sementara itu, hasil penghitungan suara sementara pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jambi di
KPUD provinsi hingga pukul 14.17, Selasa, menunjukkan, pasangan Zulkifli Nurdin-Antony Zeidra Abidin
semakin jauh meninggalkan dua pasangan lainnya. Pasangan yang dicalonkan Partai Amanat Nasional (PAN),
Partai Golkar, dan PNI Marhaenisme, itu memperoleh 789.995 suara.
Pasangan Hasip Kalimuddin
Syam-Nasrun Hr Arbain memperoleh 133.878 suara dan Usman Ermulan-Irzal Yunus 68.976
suara.
Seluruh suara sah yang sudah masuk 992.849 suara dari 5.684 TPS. Di Provinsi Jambi pada
pilkada ini terdapat 7.147 TPS dengan 1.807.100 pemilih sehingga masih ada 1.463 TPS lagi yang hasil
penghitungannya belum masuk.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar