Senin, 12 Mei 2008

KPU Jambi Dinilai Tak "Fair"

KPU Jambi Dinilai Tak "Fair"
Tanggal : 29 Jun 2005
Sumber : Kompas
Prakarsa Rakyat, Banyak Warga Tidak Dapat Memilih

Oleh:H Nasrul Thahar

Jambi, Kompas - Usman Ermulan,

calon Gubernur Jambi yang berpasangan dengan Irzal Yunus, menilai Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi

tidak fair dalam melaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Minggu (26/6) lalu. Dia pun belum

memercayai hasil penghitungan suara pemilihan itu.

Calon Gubernur yang dicalonkan Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Bintang Reformasi tersebut didampingi anggota tim suksesnya,

Syaiful Bahri Hasibuan, mengemukakan pendapatnya ketika ditanya tentang proses pelaksanaan pemilihan

kepala daerah Provinsi Jambi, Selasa (28/6). ”Kami menilai KPU Provinsi Jambi tidak fair dalam melaksanakan

pilkada. Karena itu, penghitungan sementara hasil suara belum bisa dipercaya,” katanya.

Usman

memberi contoh, masalah kartu pemilih, sosialisasi, dan verifikasi ijazah calon gubernur. Warga RT 23

Perumahan Pesona, Kota Jambi, misalnya, juga tidak punya undangan untuk menggunakan hak

pilih.

Banyaknya pemilih yang tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS), menurut M Chaerun,

Ketua Tim Kampanye pasangan calon Hasip Kalimuddin Syam-Nasrun Hr Arbain (PKB, PPP, PKPB), merupakan

masalah serius. ”Persoalannya, warga yang tidak memiliki kartu dan undangan untuk memilih, tapi namanya

terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap), tidak mengetahui kalau mereka terdaftar. Mereka malu datang ke TPS

karena tidak punya kartu pemilih dan undangan,” katanya. Ditambahkan, tidak pernah ada sosialisasi kepada

masyarakat tentang pemilih terdaftar tapi tidak punya kartu dan undangan, ternyata dapat ikut

pencoblosan.

Sehubungan dengan itu, Ketua Forum Rektor Provinsi Jambi, Anis Bafadhal, menuntut

agar KPU Provinsi Jambi dibubarkan saja karena tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik. Anis

menganggap KPUD lalai, tidak siap, tidak profesional, dan kurang melakukan sosialisasi sehingga

menyebabkan hak banyak orang untuk memilih, hilang.

Anis mengatakan, dari pantauan Forum Rektor

diketahui banyak warga yang berhak, tapi tidak memilih.

Ketua KPU Provinsi Jambi, Rozali Abdullah,

juga mengakui pendaftaran pemilih pilkada kacau dan merupakan titik rawan pelaksanaan

pilkada.

Namun hingga satu hari sebelum pencoblosan, Rozali menegaskan bahwa masyarakat yang

tidak memiliki kartu pemilih dan undangan, tetap bisa mencoblos. Dengan menunjukkan KTP (kartu tanda

penduduk), mereka bisa memilih asal namanya terdaftar dalam DPT.

Semakin unggul



Sementara itu, hasil penghitungan suara sementara pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Jambi di

KPUD provinsi hingga pukul 14.17, Selasa, menunjukkan, pasangan Zulkifli Nurdin-Antony Zeidra Abidin

semakin jauh meninggalkan dua pasangan lainnya. Pasangan yang dicalonkan Partai Amanat Nasional (PAN),

Partai Golkar, dan PNI Marhaenisme, itu memperoleh 789.995 suara.

Pasangan Hasip Kalimuddin

Syam-Nasrun Hr Arbain memperoleh 133.878 suara dan Usman Ermulan-Irzal Yunus 68.976

suara.

Seluruh suara sah yang sudah masuk 992.849 suara dari 5.684 TPS. Di Provinsi Jambi pada

pilkada ini terdapat 7.147 TPS dengan 1.807.100 pemilih sehingga masih ada 1.463 TPS lagi yang hasil

penghitungannya belum masuk.*

Tidak ada komentar: