Senin, 12 Mei 2008

Sofjan Wanandi Tuduh Seorang Mantan Menteri

Jumat, 10 Maret 2000
Sofjan Wanandi Tuduh Seorang Mantan Menteri
Jakarta, Kompas

Sofjan Wanandi yang Ketua Dewan Pengembangan Usaha Nasional (DPUN)
mengatakan, ada seorang mantan menteri yang sedang menjadi tersangka
di Kejaksaan Agung hendak menjatuhkannya dengan melempar isu buruk
tentang perusahaannya, PT Gemala Container (GC). Hal itu dia utarakan
di sela acara Forum Perdagangan Malaysia-Singapura, Kamis (9/3) di
Jakarta.

Beberapa waktu lalu, anggota Komisi IX DPR, Usman Ermulan,
mempermasalahkan restrukturisasi nyentrik kredit macet PT GC sebesar
Rp 92 milyar di BNI. Usman menginformasikan, melalui restrukturisasi
itu, perusahaan milik Sofjan tersebut tidak perlu membayar bunga, dan
hanya perlu mencicil Rp 500 juta per tahun. Artinya, kredit tersebut
baru akan terbayar lunas selama 184 tahun.

Sofjan tidak menjawab ketika ditanya apakah yang dimaksud adalah Tanri
Abeng. "Dia (mantan menteri tersebut-Red) memerintahkan bank
(maksudnya BNI), semua yang berbau Sofjan, yang bisa dikejar,
pidananya harus dimasukin. Orang dari bank itu sendiri, yang
mengatakam pada saya," kata bos Grup Gemala itu.

Menurut Sofjan, PT GC tersangkut kredit macet Rp 89 milyar. Saat ini,
PT GC sudah membayar hingga sekitar Rp 60 milyar. Uang tersebut
berasal dari bunga berbunga kredit tersebut yang ternyata
didepositokan. Melalui sebuah perhitungan yang rumit, Sofjan
mengatakan, cicilan kredit macetnya di BNI akan selesai pada tahun
2001.

Ditanya apakah dirinya berniat meminta klarifikasi mantan menteri yang
disebutnya hendak menjatuhkan dirinya, Sofjan malah balik bertanya.
"Buat apa? Orangnya pasti tidak mengaku," katanya.

Secara terpisah, mantan Menteri Negara Pembinaan BUMN Tanri Abeng
membantah tuduhan Sofjan Wanandi itu. Dia mengatakan, dirinya tidak
tahu-menahu masalah PT GC. Tanri juga mengatakan, saat dirinya
menjabat menteri, dia tidak pernah menyusahkan pelaku ekonomi. "Tidak
mungkin saya mempengaruhi sebuah sistem yang sudah baku. Pernyataan
Sofjan itu tidak benar," tambahnya. (fey)

Tidak ada komentar: